Keterbatasan ekonomi bukan halangan bagi seseorang untuk memperoleh ilmu. Ungkapan tersebut seolah mampu menggambarkan perjalanan Luluk Fauziah dalam menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Tak tanggung-tanggung, gelar wisudawan terbaik pun berhasil disandangnya.
Luluk Fauziah mengisahkan, perjuangannya agar dapat mengenyam bangku sekolah tidaklah mudah. Terlahir dari keluarga yang sederhana membuat dara asli sidoarjo itu tergerak untuk tekun dan semangat dalam mencari ilmu. Mahasiswi Prodi Teknik Industri ini aktif dalam 2 organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik Industri dan Asisten Laboratorium Fakultas Teknik. Tidak hanya itu luluk juga tergabung dalam Magang BUMN BATCH 2 2019 lebih tepatnya di PT PETROKIMIA GRESIK yang menuntutnya harus bersaing dengan universitas ternama yang ada di Indonesia.
“Ayah saya adalah seorang penjual jajanan keliling,meskipun saya dari keluarga sederhana tetapi saya mempunyai cita-cita untuk mengangkat derajat kedua orang tua saya” ungkap wisudawan terbaik UMSIDA.
Mahasiswa PMMB BUMN BATCH 2 ini juga cukup aktif dalam mengikuti program magang. Dia mampu memperkenalkan ke dunia luar bahwa UMSIDA mampu bersaing dengan universitas yang bergengsi di Indonesia. Luluk berkeinginan untuk mengangkat nama UMSIDA di perusahaan tempatnya magang.
“Anak dari keluarga sederhana mempunyai hak yang sama untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Semua ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya.” Tutur luluk fauziah.
Selama kuliah, luluk termasuk mahasiswa aktif di organisasi kampus. Dengan kesibukan yang digelutinya membuat wanita asal tulangan ini jarang pulang. Tetapi semua itu tidak mengganggu proses belajarnya. Dia mampu menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,80 .